Sabtu, 11 September 2010

Mencari Pahala Puasa Setahun

Puasa Ramadan 1431 H baru saja selesai. Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan ke hadirat Alloh SWT karena hanya dengan karuniaNya kita dapat lulus melewati berbagai cobaan dalam menjalani puasa Ramadan. Semoga Alloh menjadikan kita sebagai golongan yang memperoleh kemenangan dan ampunan.
Sebagai umat Islam dengan kefahaman agama yang tinggi, seharusnya semua gerak kehidupan kita sehari-hari diarahkan untuk dapat menghasilkan tabungan pahala yang sebanyak-banyaknya. Oleh karena itu, kita seharusnya selalu membiasakan menyambung satu amal ibadah dengan amal ibadah lainnya. Dengan kata lain disela-sela kesibukan hidup sehari-hari yang dijalani, kita harus selalu berusaha setelah selesai melaksanakan satu kebaikan kemudian disambung atau dilanjutkan dengan amal kebaikan yang lain. Alloh SWT. di dalam Al-Qur’an telah berfirman: “Maka apabila kamu telah selesai (dari satu urusan) kerjakanlah dengan sungguh (urusan ibadah) yang lain.” (QS. Alam Nasroh:7).
Puasa Ramadan telah diselesaikan dan kedatangan bulan Syawal disambut dengan suka cita, sebagai bentuk kesyukuran atas keberhasilan dalam menjalankan amal ibadah puasa Ramadan. Kembali pada pokok bahasan menyambung kebaikan, dalam bulan Syawal telah disediakan amal ibadah yang siap untuk dipraktekkan umat Islam jika ingin menyambung kebaikan setelah puasa Ramadan. Dibanding amal ibadah yang dikerjakan, sungguh besar pahala yang disediakan oleh Alloh bagi orang yang mau mengerjakan.
Di dalam hadits diriwayatkan Rasulalloh SAW bersabda: “Barang siapa yang berpuasa Ramadan kemudian mengikutkan puasa enam hari di bulan Syawal, dia seperti orang yang berpuasa selama satu tahun” (HR. Shohih Muslim dalam Kitabu Shoum). Dari hadits tersebut tersirat betapa besarnya pahala seorang Muslim yang sukses menyelesaikan berpuasa Ramadan satu bulan penuh dan menyambungnya dengan berpuasa enam hari selama bulan Syawal. Karena bagi kaum muslimin yang mampu menyambung puasa Ramadan dengan puasa enam hari di bulan Syawal disediakan pahala sebagaimana orang yang berpuasa selama satu tahun penuh.
Barangkali kita bertanya bagaimana logikanya? Menurut perhitungan manusia, puasa di bulan Ramadan (30 hari) ditambah puasa di bulan Syawal (6 hari) seharusnya total puasa hanya 36 hari. Namun demikian, bagi Alloh ternyata perhitungan manusia tersebut tidaklah berlaku. Menurut keterangan, puasa Ramadan (30 hari) plus puasa di bulan Syawal (6 hari) – total 36 hari; dikalikan dengan kelipatan 10 untuk setiap kebaikan yang dilakukan maka 36 hari x 10 = 360 hari atau sama dengan satu tahun. Sebagaimana diriwayatkan dalam hadits dari Sauban maula Rasulalloh dari Rasulalloh SAW, beliau bersabda: “Barang siapa yang puasa enam hari setelah Iedul Fitri baginya sempurna puasa satu tahun.” Berdasarkan firman Alloh:“Barangsiapa membawa amal yang baik maka baginya pahala 10x lipat dari amalannya” (ket. QS. Al-An’am:160) (HR. Ibnu Majah dalam Kitabu Shoum).
Pertanyaannya, lantas bagaimana teknis pelaksanaannya? Untuk mendapatkan pahala puasa setahun, pelaksanaannya dapat dilakukan dengan berbagai strategi, tergantung bagaimana yang mudah bagi masing-masingnya.
Sebagai contoh: karena puasa Ramadan telah dijalani secara penuh maka hanya pas hari Iedul Fitri (tgl. 1 Syawal) tidak berpuasa dan langsung dilanjutkan dengan enam hari (tgl. 2-7 Syawal) berpuasa. Contoh lain: setelah penuh berpuasa di bulan Ramadan, ada yang masih ingin menikmati hari-hari tidak berpuasa selama bersilaturrahim, maka puasa enam harinya tidak dilakukan di awal bulan Syawal tetapi dapat dilakukan kapan saja selama dilengkapkan enam hari di bulan Syawal.
Bagi yang sempat mokel (tidak berpuasa) selama beberapa hari di bulan Ramadan karena alasan yang dibenarkan oleh agama, maka hari-hari tidak berpuasanya tersebut tentu saja harus diganti. Untuk itu, selama bulan Syawal, dapat dipraktekkan berpuasa sehari yang diniatkan untuk memulai mengganti puasa wajibnya (puasa Ramadan yang ditinggalkan) dan dilanjutkan dengan niat berpuasa selama enam hari di dalam bulan Syawal. Selanjutnya, kekurangan puasa Ramadannya dapat diganti di bulan Syawal juga atau di bulan-bulan lainnya. Dan berbagai variasi dari contoh tersebut, yang penting bahwa berpuasa enam harinya harus dilakukan selama bulan Syawal. Memakai tag-line kampanye Pemilu beberapa tahun lalu, tentu saja “Lebih cepat – lebih baik.”
Ayo siapa mau mendapat pahala berpuasa selama satu tahun? Kalau kita ingin mendapatkan imbalan pahala yang sedemikian besar dari ibadah berpuasa kita, ayo menyambung puasa Ramadan dengan puasa enam hari di bulan Syawal. Semoga Alloh memberikan kesempatan dan kemampuan bagi kita semua untuk meraih pahala puasa setahun penuh. Amiin 313x.

(Materi Dakwah bil Qolam dari Bagian Dakwah, DPD LDII Kota Bogor – September 2010)